Tujuh Blasteran akan menjawab panggilan,
Karena Badai atau Api dunia akan jatuh,
Sumpah yang ditepati sampai tarikan napas penghabisan,
Dan musuh panggul senjata menuju Pintu Ajal.
Percy sangat bingung.
Saat terbangun dari tidurnya panjangnya, dia tidak ingat apapun selain namanya.
Kegilaan otaknya masih tersisa, bahkan setelah Lupa Sang Serigala mengatakan kepadanya bahwa dia adalah seorang demigod dan melatihnya untuk bertarung dengan pena / pedang di sakunya.
Entah bagaimana, Percy berhasil sampai di sebuah perkemahan untuk anak blasteran, meskipun dia harus terus membunuh monster di sepanjang jalan.
Tapi perkemahan itu tidak berhasil membuatnya ingat apa-apa.
Satu-satunya hal yang dapat diingatnya dari masa lalunya adalah nama lain: Annabeth
Hazel seharusnya mati.
Ketika dia hidup sebelumnya, dia tidak terlalu berhasil dengan itu.
Tentu, dia adalah anak perempuan yang patuh, bahkan dengan ibunya yang dikuasai keserakahan.
Tapi itulah masalahnya ketika sebuah Suara mengambil alih ibunya dan memerintahkan Hazel untuk menggunakan "karunianya" untuk tujuan jahat, Hazel tidak bisa mengatakan tidak.
Sekarang karena kesalahannya, masa depan dunia beresiko.
Hazel berharap agar mimpi buruknya segera berakhir.
Frank adalah seorang klutz.
Neneknya mengatakan bahwa dia diturunkan dari pahlawan dan bisa menjadi apapun yang dia inginkan, tapi dia tidak melihatnya.
Dia bahkan tidak tahu siapa ayahnya.
Dia terus berharap Apollo akan mengklaimnya, karena satu-satunya yang dia pandai adalah panahan - meski tidak cukup bagus untuk memenangkan pertandingan perang di semifinal.
Fisiknya yang besar membuatnya merasa seperti lembu, terutama di depan Hazel, teman terdekatnya di kamp.
Dia mempercayainya sepenuhnya - cukup untuk berbagi rahasia yang dia pegang di dekat hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar